Kelana Wisata
Kelana Wisata
  • Beranda
  • Warta Kelana
    • Budaya
    • Alam
    • Heritage
    • Ekonomi Kreatif
  • Kuliner
  • Pararupa
  • Kelana Foto
  • Event
    • AGENDA
    • BIOSFERUN 2025
  • Paket Wisata
  • Merchandise
Ads Header
Workshop Kesiapsiagaan Bencana di Destinasi Wisata sekaligus Sosialisasi Permenpar No. 6 Tahun 2025

Event

Workshop Kesiapsiagaan Bencana di Destinasi Wisata sekaligus Sosialisasi Permenpar No. 6 Tahun 2025

By Rijal M

Pentingnya Kolaborasi dalam Mewujudkan Pariwisata yang Melayani Publik

Event

Pentingnya Kolaborasi dalam Mewujudkan Pariwisata yang Melayani Publik

By Rijal M

Badan Otorita Borobudur Menyelenggarakan Workshop Tata Kelola Destinasi Kawasan Pariwisata Borobudur

Event

Badan Otorita Borobudur Menyelenggarakan Workshop Tata Kelola Destinasi Kawasan Pariwisata Borobudur

By Rijal M

Kotagede : “Lorong Waktu” Spiritualisme dan Romantisme Era Mataram

Heritage

Kotagede : “Lorong Waktu” Spiritualisme dan Romantisme Era Mataram

By Faidah Kurnia Mukrianisa - Staff Kementerian Pariwisata

Moekti Diri: Forest Wellness Experience

Event

Moekti Diri: Forest Wellness Experience

By Agni Vasha Salsabila

Trending News

Moekti Diri: Forest Wellness Experience di Hutan Deloano, Yogyakarta
Paket Wisata
Moekti Diri: Forest Wellness Experience di Hutan Deloano, Yogyakarta

By Agni Vasha Salsabila

PENDAFTARAN EARLY BIRD BIOSFERUN 2025 DIBUKA!!
Event
PENDAFTARAN EARLY BIRD BIOSFERUN 2025 DIBUKA!!

By Agno B

Meriah! Karnaval Kebangsaan Kapanewon Imogiri 2025 Mengusung Tema Budaya
Budaya
Meriah! Karnaval Kebangsaan Kapanewon Imogiri 2025 Mengusung Tema Budaya

By Rijal M

Menyusur Istana Air, Taman Sari
Heritage
Menyusur Istana Air, Taman Sari

By Rijal M

This Just In

Paket Wisata
Moekti Diri: Forest Wellness Experience
  • By Agni Vasha Salsabila
  • 20 November 2025
Moekti Diri: Forest Wellness Experience
Event
Selasa Wagen: Event Kesenian yang Menghidupkan Malioboro sebagai Sumbu Filosofi
  • By Rijal M
  • 19 November 2025
Selasa Wagen: Event Kesenian yang Menghidupkan Malioboro sebagai Sumbu Filosofi
Event
Kelanawisata Menyelenggarakan Kelas Pelatihan Jurnalistik
  • By Rijal M
  • 13 November 2025
Kelanawisata Menyelenggarakan Kelas Pelatihan Jurnalistik
Kuliner
Lenjongan Bu Sum, Jajanan Kuno yang masih Happening
  • By Agno B
  • 06 November 2025
Lenjongan Bu Sum, Jajanan Kuno yang masih Happening
Kuliner
Susu Murni Pak Warto, “Murah, Meriah, Sehat”
  • By Agno B
  • 05 November 2025
Susu Murni Pak Warto, “Murah, Meriah, Sehat”
Event
PENTAS BOROBUDUR: Upaya Kolaborasi Mengangkat Seni
  • By Rijal M
  • 01 November 2025
PENTAS BOROBUDUR: Upaya Kolaborasi Mengangkat Seni
Heritage
Candi Di Negeri Atas Awan
  • By Rijal M
  • 24 Oktober 2025
Candi Di Negeri Atas Awan
Kuliner
Warung Ijo: Oase Kuliner Rumahan Ditengah Bisingnya Kota
  • By Agno B
  • 24 Oktober 2025
Warung Ijo: Oase Kuliner Rumahan Ditengah Bisingnya Kota

Pesona Budaya

Para Abdi Penjaga Keamanan Nagari, dari Tentara menjadi Pengawal Budaya
Budaya

Para Abdi Penjaga Keamanan Nagari, dari Tentara menjadi Pengawal Budaya

 

 

 

kelanawisata.id, Surakarta - Prajurit Karaton Surakarta Hadiningrat dahulunya merupakan penjaga keamanan negara. Mereka adalah bala tentara kerajaan yang bertugas dalam peperangan. Benda yang dibawa dalam berperang yaitu bedhil (senapan), panah, pedang, dan tombak. 

Seiring berkembangnya zaman, fungsi mereka tidak lagi menjadi tentara perang. Kini, Prajurit Karaton Surakarta beralih fungsi menjadi pengawal budaya. Dikutip dari penelitian Tejo Bagus Sunaryo dan Jussac Maulana Masjhoer dalam Jurnal Masyarakat Budaya, pergeseran peran tersebut terjadi pasca kemerdekaan Republik Indonesia.

Pergeseran tersebut dilatarbelakangi oleh perubahan bentuk pemerintahan Karaton Surakarta. Pada awalnya mereka merupakan negara sendiri. Namun, bergabungnya Karaton Surakarta dengan NKRI mengubahnya menjadi cagar budaya.

Bregada prajurit ada sejak Paku Buwono II. Sejak kepemimpinan beliau, Bregada Prajurit Karaton Surakarta terdapat 14 jenis. Kini, dibawah kepemimpinan Paku Buwono XIII, terdapat 9 jenis bregada. Sembilan jenis tersebut, yaitu bregada prajurit korps musik, Tamtama, Jayeng, Korps Musik Astra,  Prawira Anom, Sarageni, Darapati, Jayasura, Baki, dan Nyutra atau Panyutra.

Prajurit Karaton Surakarta keluar saat perayaan garebeg. Garebeg umumnya dilaksanakan tiga kali dalam setahun, yaitu Garebeg Pasa, Garebeg Besar, dan Garebeg Mulud. Garebeg Pasa dilaksanakan untuk merayakan Hari Raya Idulfitri. Garebeg Besar dilaksanakan saat Hari Raya Iduladha. Garebeg Mulud dilaksanakan untuk memperingati Hari Lahir Nabi Muhammad SAW.

  • Kini, Bregada Prajurit Karaton Surakarta tidak lagi berfungsi sebagai tentara perang. Mereka melakukan atraksi sebagai pengawal warisan budaya. Bregada Prajurit mengiringi prosesi Garebeg. Garebeg dilakukan sebagai bentuk rasa syukur Karaton atas berkah yang melimpah. Atraksi tersebut mendukung perwujudan daya tarik wisata di Kota Surakarta.

By Rijal M

Kembali Pada Nuansa Lawasan, Pasar Lawas Mataram 2025 Dikunjungi Ribuan Warga
Budaya
Kembali Pada Nuansa Lawasan, Pasar Lawas Mataram 2025 Dikunjungi Ribuan Warga

By Rijal M

Perjalanan Refleksi Diri, Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng 1 Suro
Budaya
Perjalanan Refleksi Diri, Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng 1 Suro

By Rijal M

Garebeg Mulud Tahun Dal, Kraton Yogyakarta Menghadirkan Kembali Eksistensi 4 Bregada
Budaya
Garebeg Mulud Tahun Dal, Kraton Yogyakarta Menghadirkan Kembali Eksistensi 4 Bregada

By Rijal M

Meriah! Karnaval Kebangsaan Kapanewon Imogiri 2025 Mengusung Tema Budaya
Budaya
Meriah! Karnaval Kebangsaan Kapanewon Imogiri 2025 Mengusung Tema Budaya

By Rijal M

Harmoni Suara dalam Penutupan Pameran Hamong Nagari
Budaya
Harmoni Suara dalam Penutupan Pameran Hamong Nagari

By Rijal M

Wujud Rasa Syukur, Warga Karimunjawa Mengadakan Barikan Kubro
Budaya
Wujud Rasa Syukur, Warga Karimunjawa Mengadakan Barikan Kubro

By Rijal M

Jelajahi Alam

Mengukir Kenangan di Telaga Sarangan
Alam

Mengukir Kenangan di Telaga Sarangan

By Rijal M

Menghirup Kesegaran Udara di DeLoano Glamping Borobudur Highland
Alam

Menghirup Kesegaran Udara di DeLoano Glamping Borobudur Highland

By Rijal M

Selayang Pandang Pulau Di Tengah Laut Jawa
Alam

Selayang Pandang Pulau Di Tengah Laut Jawa

By Rijal M

Jejak Heritage

Kotagede : “Lorong Waktu” Spiritualisme dan Romantisme Era Mataram
Heritage

Kotagede : “Lorong Waktu” Spiritualisme dan Romantisme Era Mataram

By Faidah Kurnia Mukrianisa - Staff Kementerian Pariwisata

Candi Di Negeri Atas Awan
Heritage

Candi Di Negeri Atas Awan

By Rijal M

Kemegahan Candi Borobudur, Salah Satu Keajaiban Dunia
Heritage

Kemegahan Candi Borobudur, Salah Satu Keajaiban Dunia

By Rijal M

Menyusur Istana Air, Taman Sari
Heritage

Menyusur Istana Air, Taman Sari

By Rijal M

Lenjongan Bu Sum, Jajanan Kuno yang masih Happening
Kuliner

Lenjongan Bu Sum, Jajanan Kuno yang masih Happening

By Agno B

Kuliner

1.

Warung Ijo: Oase Kuliner Rumahan Ditengah Bisingnya Kota

By Agno B

2.

Intip Boniyem Pasar Gede: Kenikmatan Serupa, Tapi Bukan Rengginang

By Agno B

3.

Bubur Candil Akmalia: Sajian Legendaris dari Kota Wonosobo

By Agno B

4.

Sop Empal Bu Haryoko: Kuliner Legendaris 3 Generasi di Magelang

By Agno B

Susu Murni Pak Warto, “Murah, Meriah, Sehat”
Kuliner

Susu Murni Pak Warto, “Murah, Meriah, Sehat”

By Agno B

Panji Gong Agung: Dari Instrumen Tradisional Sampai Warisan Budaya UNESCO
  • Ekonomi Kreatif
  • 13 Oktober 2025

Panji Gong Agung: Dari Instrumen Tradisional Sampai Warisan Budaya UNESCO

kelanawisata.id, Sukoharjo – Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, menjadi saksi perjalanan panjang dalam melestarikan warisan budaya Nusantara. Sejak tahun 1954, Panji Gong Agung berdiri sebagai sentra produksi instrumen tradisional Jawa berkat ketekunan Bapak Sanjaya yang mewarisi ilmu pembuatan gamelan dari lingkungan Mangkunegaran. Hingga kini, Panji Gong Agung mempekerjakan belasan besalen atau pengrajin yang dengan telaten memproduksi berbagai instrumen gamelan. Beberapa di antaranya meliputi gong, saron, bonang, gender, slenthem, hingga kendang. Hasil produksi mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga menembus pasar internasional dengan pengiriman ke Jepang, Amerika Serikat, dan Italia. Keunikan gamelan produksi Panji Gong Agung terletak pada proses pembuatannya yang masih menggunakan metode tradisional, lengkap dengan berbagai ritual yang diwariskan turun-temurun. Tidak heran, satu set gamelan hasil karya mereka mampu dipatok dengan harga fantastis, mulai dari Rp500 juta hingga Rp1 miliar. Kualitas suara gamelan yang dihasilkan menjadi alasan mengapa karya Panji Gong Agung kerap dipesan tokoh penting, termasuk Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto. Reputasi inilah yang kemudian mengantarkan Panji Gong Agung diakui dunia, dengan ditetapkannya gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage/ICH) oleh UNESCO pada tahun 2021. 📍 Desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah

By Agno B

Selengkapnya
  • Ekonomi Kreatif
  • 13 Oktober 2025

Sentra Pande Tembaga: Satu Lagi Produk Khas Boyolali

kelanawisata.id, Boyolali – Kabupaten Boyolali tidak hanya dikenal dengan olahan susu segarnya, tetapi juga daya tarik budaya dalam bentuk seni kerajinan logam tembaga dan kuningan. Di Desa Cebogo, kawasan Pande Tembaga, para pengrajin setempat mampu menyulap lembaran tembaga mentah tak bernilai menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Proses pengerjaan kerajinan ini dilakukan dengan penuh ketelitian, mulai dari tahap pengukiran, pemahatan detail, hingga pemolesan akhir untuk menghasilkan kilau khas logam. Keuletan tangan para pengrajin juga menjadi kunci terciptanya produk yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga memiliki nilai ekonomis, mulai dari perabot rumah tangga, hiasan dinding, hingga patung-patung artistik. Tidak heran jika hasil karya mereka mampu menembus pasar internasional. Lebih dari sekadar kerajinan, tembaga dan kuningan dari Boyolali mencerminkan kekayaan tradisi lokal yang diwariskan turun-temurun. Karya-karya tersebut menjadi simbol perpaduan antara seni, budaya, dan nilai ekonomi yang terus dipertahankan hingga kini. Bagi wisatawan yang berkunjung, Pande Tembaga dapat menjadi destinasi menarik untuk melihat langsung proses pembuatan kerajinan sekaligus membawa pulang karya seni sebagai oleh-oleh khas. Berjarak hanya sekitar 25 menit dari pusat Kabupaten Boyolali, kawasan ini menawarkan pengalaman wisata budaya yang memberi kesan mendalam 📍 Pande Tembaga, Boyolali, Jawa Tengah

By Agno B

Selengkapnya
Sentra Pande Tembaga: Satu Lagi Produk Khas Boyolali

Ekonomi Kreatif

Kerajinan Kulit Desa Manding: Tempat Tersendiri Untuk Teknik Tradisional
  • Ekonomi Kreatif
  • 13 Oktober 2025
Kerajinan Kulit Desa Manding: Tempat Tersendiri Untuk Teknik Tradisional

kelanawisata.id, Bantul – Jika berbicara tentang kerajinan kulit di Yogyakarta, maka Desa Manding di Kabupaten Bantul tentu tidak bisa dilewatkan. Sejak 1947, desa ini telah dikenal sebagai sentra kerajinan kulitnya Jogja yang menawarkan berbagai produk mulai dari tas, jaket, sepatu, hingga sandal yang berkualitas.

Yang membuat kerajinan Desa Manding menjadi produk yang istimewa terletak pada pemilihan bahan serta teknik pengerjaan yang tetap mempertahankan ciri khas tradisi lokal. Salah satu teknik yang sering digunakan Adalah teknik tatah timbul. Metode khusus ini menghasilkan efek timbul indah pada setiap kerajinan.

Desa Manding tidak hanya menghadirkan produk kulit untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadi bukti bahwa budaya lokal yang mampu bersaing di pasar yang luas. Dengan mempertahankan kualitas dan ciri khas budaya, kerajinan kulit Desa Manding terus bertahan sebagai salah satu produk khas industri kreatif di Bantul.

Bagi pecinta produk kulit, berkunjung ke Desa Manding memberikan pengalaman lebih dari sekadar berbelanja. Wisatawan dapat menyaksikan langsung proses pembuatan hingga mencoba membuat karyanya sendiri, menjadikan kunjungan sebagai pengalaman budaya yang berkesan sekaligus mendukung pelestarian tradisi.

📍 Desa Manding, Bantul, Yogyakarta

Tudung Diukir, Kreativitas Payung Lukis Juwiring
  • Ekonomi Kreatif
  • 12 Agustus 2025
Tudung Diukir, Kreativitas Payung Lukis Juwiring

kelanawisata.id, Klaten – Payung Lukis khas kreativitas Kecamatan Juwiring merupakan salah satu bentuk kerajinan tangan dari Klaten. Dikutip dari Solopos.com, pada tahun 2022 Payung Juwiring telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia.  Menurut laman Kemendikbud, Payung Juwiring diperkirakan telah ada sejak abad 19.

Kreativitas warga dalam membuat Payung Juwiring dimulai sejak bangsawan Kasunanan Surakarta memesan payung untuk kebesaran kerajaan. Payung tersebut dibuat dari bahan kayu dan kertas maupun kain lalu dilukis dengan warna menarik.  Menurut laman Klaten.go.id, fungsi Payung Juwiring digunakan untuk upacara kematian dan ritual adat. Seiring dengan perkembangan waktu, kini Payung Lukis Juwiring menjadi kerajinan khas yang fungsinya tidak lagi digunakan oleh para bangsawan.

Dikutip dari Solopos,  perbedaan Payung Lukis Juwiring dengan daerah lain terletak pada Bungkul (bagian rangka kayu) yang menyambungkan dengan penyangga. Fungsi bagian bungkul yaitu sebagai pembuka sel. Keunikan Payung Lukis Juwiring juga terletak pada hiasan dan corak yang ada. Payung Lukis Juwiring dapat digunakan sebagai dekorasi interior pada ruangan, restoran, maupun hotel. Karya kreativitas ini dapat menjadi oleh-oleh kerajinan khas dari Klaten. Payung Lukis Juwiring dapat menjadi daya tarik wisata alternatif bagi penikmat kerajinan kriya.

Menjelajahi Kota Produksi Susu, Boyolali
  • Ekonomi Kreatif
  • 03 Juli 2025
Menjelajahi Kota Produksi Susu, Boyolali

kelanawisata.id, Boyolali – berada di kaki pegunungan Merapi Merbabu, Boyolali dikenal sebagai Kota Susu. Hal tersebut disebabkan karena Boyolali menghasilkan jutaan susu setiap tahunnya. Menurut data goodstats.id tahun 2023, volume susu sapi yang dihasilkan dari 5 kecamatan tertinggi di Boyolali yaitu Mojosongo dengan jumlah 12,02 juta liter, Tamansari 7,94 juta liter, Musuk 6,66 juta liter, Ampel 3,93 juta liter, dan Gladagsari 3,47 juta liter. Dikutip dari Kompas.com, pada tahun 2021, jumlah sapi perah yang ada di Boyolali sebanyak 94.000. Produksi per hari susu sapi Boyolali sejumlah 136 ton.

Geografis Kabupaten Boyolali mendukung operasional usaha peternakan. Suasana yang sejuk dibawah kaki Gunung Merapi dan Merbabu turut menambah suasana pedesaan peternakan yang damai. Boyolali berasal dari kata “Baya wis lali”. Dilansir dari Solopos.com, kata tersebut diucapkan oleh Ki Ageng Pandan Arang yang dibuntuti oleh anak dan istrinya.

Boyolali juga disebut sebagai New Zealand van Jawa. Julukan tersebut diberikan karena citra Boyolali sebagai wilayah penghasil susu terbanyak di Jawa Tengah. Ikon patung sapi dan gedung Lembu Suro semakin mempertegas Boyolali sebagai Kota Susu. Selain itu, terdapat Monumen Susu Murni di dekat Pasar Boyolali.

Kini, Boyolali dapat menjadi destinasi wisata alternatif bagi wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman pedesaan peternakan. Selain sebagai kota penghasil susu, destinasi sayur juga menyokong pariwisata berbasis pedesaan. Wisatawan dapat memilih Boyolali sebagai tujuan wisata.

Agenda Event

Workshop Kesiapsiagaan Bencana di Destinasi Wisata sekaligus Sosialisasi Permenpar No. 6 Tahun 2025
AGENDA

Workshop Kesiapsiagaan Bencana di Destinasi Wisata sekaligus Sosialisasi Permenpar No. 6 Tahun 2025

By Rijal M

Pentingnya Kolaborasi dalam Mewujudkan Pariwisata yang Melayani Publik
AGENDA

Pentingnya Kolaborasi dalam Mewujudkan Pariwisata yang Melayani Publik

By Rijal M

Badan Otorita Borobudur Menyelenggarakan Workshop Tata Kelola Destinasi Kawasan Pariwisata Borobudur
AGENDA

Badan Otorita Borobudur Menyelenggarakan Workshop Tata Kelola Destinasi Kawasan Pariwisata Borobudur

By Rijal M

Moekti Diri: Forest Wellness Experience
AGENDA

Moekti Diri: Forest Wellness Experience

By Agni Vasha Salsabila

Museum Tumurun: Memori dalam Diam
Kelana Foto

Museum Tumurun: Memori dalam Diam

By Agno B

Promosi

Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Consectetur modi dolor tempora, doloribus dolorem nulla qui laborum velit excepturi a.

Kelana Foto
Kelenteng Tay Kak Sie: Rindu Terbakar Dupa

By Agno B

Kelenteng Tay Kak Sie: Rindu Terbakar Dupa

Paket Wisata

Moekti Diri: Forest Wellness Experience
Paket Wisata

Moekti Diri: Forest Wellness Experience

By Agni Vasha Salsabila

Moekti Diri: Forest Wellness Experience di Hutan Deloano, Yogyakarta
Paket Wisata

Moekti Diri: Forest Wellness Experience di Hutan Deloano, Yogyakarta

By Agni Vasha Salsabila

Menjelajah Karimunjawa dengan Paket Wisata “Land of the Sea”
Paket Wisata

Menjelajah Karimunjawa dengan Paket Wisata “Land of the Sea”

By Agno B

Kelana Wisata

Follow Our Social Media

Kontak Kami
  • Alamat
    Gedung Keuangan Negara Lt.4, Jl. Kusumanegara No.11, Semaki, Kec. Umbulharjo, Yogyakarta 55166
  • Whatsapp
    +6282324943524
  • Telepon
    +6282324943524
Artikel Kami
  • Warta Kelana
  • Kuliner
  • Pararupa
  • Kelana Foto
  • Event
  • Paket Wisata
  • Merchandise
Quick Links
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Warta Kelana adalah portal berita dan inspirasi wisata yang menghadirkan informasi terbaru seputar alam, budaya, kuliner, heritage, event, hingga kreativitas di Indonesia. Temukan ide perjalanan, promo menarik, dan paket wisata terbaik untuk menjelajah nusantara.


Copyright © 2025 Kelana Wisata. All rights reserved. Developed with ❤️ by JMW