Badan Otorita Borobudur Menyelenggarakan Workshop Tata Kelola Destinasi Kawasan Pariwisata Borobudur

Badan Otorita Borobudur Menyelenggarakan Workshop Tata Kelola Destinasi Kawasan Pariwisata Borobudur
Workshop Tata Kelola Destinasi

 

Kelanawisata.id, Yogyakarta - Dalam mempersiapkan kesiapan destinasi memberikan pelayanan kepada wisatawan, Badan Otorita Borobudur menyelenggarakan Workshop Tata Kelola Destinasi Kawasan Pariwisata Borobudur. Workshop ini membahas mengenai persiapan-persiapan dari berbagai pihak, seperti Kepolisian, BNPB, BPBD Jawa Tengah, PMI, dan komunitas pariwisata seperti GIPI DIY. 

Kegiatan dilaksanakan pada Jumat (28/11) dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama mengundang Bapak Frans Teguh (Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata RI) dan sesi kedua bersama Bapak Fadjar Hutomo (Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata RI).

Workshop dimulai dengan pemantikan oleh Bapak Frans Teguh yang membahas mengenai sinkronisasi dalam pariwisata guna mewujudkan pelayanan prima. Pariwisata bukan soal Dinas Pariwisata atau Kementerian Pariwisata, melainkan merupakan sinergi antar berbagai pihak. Sektor keamanan, penyedia jasa, hingga penanganan bencana perlu bersinergi untuk mewujudkan destinasi yang aman.

Selain kolaborasi, perlu adanya kepemimpinan untuk menjaga pelaksanaan pariwisata. “Leadership menjadi penting karena perlunya mobilisasi stakeholder agar bekerja optimal. Setidaknya kita tau apa yang dikerjakan, teman kita siapa yg akan berkolaborasi untuk membangun soliditas pariwisata.” ucap Bapak Frans Teguh.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Kepolisian oleh Bapak Rakhman, BNPB oleh Bapak Ali, dan BPBD Jateng. Disampaikan oleh Bapak Ali, untuk mengantisipasi bencana Megathrust, pantai selatan di Yogyakarta telah dibentuk Forum Desa Tangguh Bencana. “Gunungkidul 12 desa, Bantul 5 desa, Kulon Progo 10 desa. Destana ini berisi pokdarwis dan elemen-elemen desa sehingga ketika ada bencana, mereka sudah siap” ujar Bapak Ali Sadikin.

Selanjutnya sesi kedua membahas mengenai Kesiapsiagaan Bencana di Kawasan Pariwisata dan Sosialisasi Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 6 Tahun 2025. Diskusi yang berjalan mendapatkan respons dari peserta, seperti dari Bapak Edwin dari GIPI DIY. Forum Diskusi ini menjadi wadah untuk saling bertukar opini mengenai kesiapsiagaan pariwisata dalam mempersiapkan destinasi yang mampu melayani pariwisata secara prima.