Pentingnya Kolaborasi dalam Mewujudkan Pariwisata yang Melayani Publik

Pentingnya Kolaborasi dalam Mewujudkan Pariwisata yang Melayani Publik
Pemaparan Destination Management

 

Kelanawisata.id, Yogyakarta - Badan Otorita Borobudur mendorong transformasi tata kelola destinasi pariwisata melalui Workshop Tata Kelola Destinasi Kawasan Pariwisata Borobudur. Penguatan Destination Management Organization (DMO), Destination Governance (DG), dan Destination Leadership (DL) merupakan hal penting yang perlu menjadi perhatian. Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, Dr. Frans Teguh, MA., CHE (28/11) di Hotel Gaia Cosmo Yogyakarta.

 

Dalam paparannya, Bapak Frans Teguh menekankan bahwa pengelolaan pariwisata saat ini harus berorientasi pada keberlanjutan dan kolaboratif. “Bagaimana kita membuka hati, membuka pikiran, dan membuka niat untuk kerja sama” ujarnya.

Pembangunan destinasi tidak hanya berbicara mengenai atraksi, tetapi juga ekosistem yang menyeluruh, termasuk komunitas lokal, kekuatan budaya, kapasitas SDM, hingga pemanfaatan teknologi digital. Dalam ekosistem kepariwisataan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan tata kelola destinasi. Workshop ini juga menyoroti berbagai persoalan di lapangan, mulai dari kepadatan wisatawan atau overtourism hingga kasus kecelakaan wisata yang menuntut perbaikan standar keamanan destinasi.

Kementerian Pariwisata mendorong penerapan standar keberlanjutan, peningkatan kapasitas SDM, penggunaan big data dalam pengelolaan pengunjung, serta pembentukan forum kolaborasi pemerintah–industri–komunitas di tingkat lokal. Kepemimpinan untuk mengorkestrasi berbagai sektor diperlukan untuk menyatukan visi, memfasilitasi aksi, dan membangun kepercayaan antar pihak.

Dengan pendekatan DMO-DG-DL, pemerintah berharap destinasi-destinasi Indonesia dapat semakin tangguh, berkualitas, dan berdaya saing global, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal sebagai fondasi utama pariwisata berkelanjutan.